DEFINISI
Grid Computing adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan
banyak komputer yang terdistribusi dan
terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala
besar untuk mencapai tujuan bersama bersama.
Grid Computing dapat dianggap
sebagai sistem terdistribusi dengan beban kerja non-interaktif yang melibatkan
sejumlah besar file. Salah satu strategi utama komputasi grid adalah dengan
menggunakan middleware untuk membagi dan membagi potongan program di antara
beberapa komputer, kadang-kadang sampai ribuan. Komputasi grid melibatkan
perhitungan dengan cara terdistribusi, yang juga mungkin melibatkan agregasi
cluster berskala besar. Ukuran grid dapat bervariasi dari kecil. Terbatas pada
jaringan workstation komputer dalam sebuah perusahaan, misalnya untuk yang
berukuran besar, kolaborasi publik di banyak perusahaan dan jaringan. Gagasan
grid terbatas mungkin juga dikenal sebagai intra-node kerjasama sementara
gagasan yang lebih besar, lebih luas jaringan mungkin dengan demikian merujuk
pada kerja sama antar-node.
Beberapa
konsep dasar dari Grid Computing :
- Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal
- Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda
SEJARAH
Istilah
komputasi grid berasal dari awal 1990-an sebagai metafora untuk membuat daya
komputer sebagai mudah untuk mengakses sebagai jaringan listrik listrik.
Jaringan listrik metafora untuk komputasi diakses dengan cepat menjadi kanonik
ketika Ian Foster dan Carl Kesselman menerbitkan karya mani mereka, "The
Grid: Blueprint untuk infrastruktur komputasi baru" (1999). Kemudian pada
tahun 1999 oleh SETI @ home untuk memanfaatkan kekuatan jaringan PC di seluruh
dunia, dalam rangka memecahkan masalah penelitian CPU-intensif
KEUNTUNGAN
dan KERUGIAN
Tiga hal
yang di bagi dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan
Proses. Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high
throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang
memerlukan banyak resource komputer.
Secara
umum, keuntungan dasar dari penerapan Grid Computing, yaitu:
- Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle
- Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah apat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas
- Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi penelitian yang lebih baik
- Data: Akses terhadap sumber data global, dan Hasil penelitian lebih baik
- Manajemen institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk merelakan fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas.
- Masih sedikitnya sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola grid computing.
- Kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri
Grid
computing menawarkan solusi komputasi yang murah, yaitu dengan memanfaatkan
sumber daya yang tersebar dan heterogen serta pengaksesan yang mudah dari mana
saja. Globus Toolkit adalah
sekumpulan perangkat lunak dan pustaka pembuatan lingkungan komputasi grid yang
bersifat open-source. Dengan adanya lingkungan komputasi grid ini diharapkan
mempermudah dan mengoptimalkan eksekusi program-program yang menggunakan
pustaka paralel.
KONSEP
KERJA GRID COMPUTING
Secara
singkat, grid computing berarti menyatukan seluruh sumberdaya TI ke dalam
sekumpulan layanan yang bisa digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi
kebutuhan komputing perusahaan. Infrastruktur grid computing secara kontinyu
menganalisa permintaan terhadap sumberdaya dan mengatur suplai untuk
disesuaikan terhadap permintaan tersebut. Dimana data disimpan atau computer
mana yang memproses permintaan tidak perlu dipikirkan. Sebagaimana arus
listrik; untuk memanfaatkannya, tempat pembangkit atau bagaimana pengabelan
jaringan listrik tidak perlu diketahui. Dalam menyelesaikan masalah system
monolitik dan sumberdaya yang terfragmentasi, grid computing bertujuan
menciptakan keseimbangan antara pengaturan suplai sumberdaya dan kontrol yang
fleksibel.
Sumberdaya TI yang dikelola dalam grid mencakup:
a. Sumberdaya Infrastruktur
Yang meliputi hardware seperti penyimpan, prosesor, memori, dan jaringan; juga software yang
didisain untuk mengelola hardware ini, seperti database, manajemen penyimpan,
manajemen sistem, server aplikasi dan sistem operasi.
b. Sumberdaya Aplikasi
Adalah
perwujudan logika bisnis dan arus proses dalam software aplikasi. Sumberdaya
yang dimaksud bisa berupa aplikasi paket atau aplikasi buatan, ditulis dalam
bahasa pemrograman, dan merefleksikan tingkat kompleksitas. Sebagai contoh,
software yang mengambil pesanan dari seorang pelanggan dan mengirimkan balasan,
proses yang mencetak slip gaji, dan logika yang menghubungkan telepon dari
pelanggan tertentu kepada pihak tertentu pula.
c. Sumberdaya Informasi
Saat ini,
informasi cenderung terfragmentasi dalam perusahaan, sehingga sulit untuk
memandang bisnis sebagai satu kesatuan. Sebaliknya, grid computing menganggap
informasi adalah sumberdaya, mencakup keseluruhan data pada perusahaan dan
metadata yang menjadikan data bisa bermakna. Data bias berbentuk terstruktur,
semi-terstruktur, atau tidak terstruktur, tersimpan di lokasi manapun, seperti
dalam database, sistem file lokal
SHARING RESOURCES
Umum nya, Grid Computing membutuhkan :
- Setidak nya satu computer, biasanya server yang menangani tugas administrasi untuk sistem
- Sebuah jaringan computer yang menjalankan jaringan khusus software grid computing
- Kumpulan software komputer disebut middleware
Indonesia
sudah menggunakan sistem Grid dan diberi nama InGrid (Inherent Grid). Sistem
komputasi grid mulai beroperasi pada bulam Maret 2007 dan terus dikembangkan
sampai saat ini. InGrid ini menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan
swasta yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa instansi pemerintahan
seperti Badan Meteorologi dan Geofisika.
Ref :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar