Laman

Jumat, 13 Juni 2014

Grid Computing



DEFINISI
     Grid Computing adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar untuk mencapai tujuan bersama bersama.
Grid Computing dapat dianggap sebagai sistem terdistribusi dengan beban kerja non-interaktif yang melibatkan sejumlah besar file. Salah satu strategi utama komputasi grid adalah dengan menggunakan middleware untuk membagi dan membagi potongan program di antara beberapa komputer, kadang-kadang sampai ribuan. Komputasi grid melibatkan perhitungan dengan cara terdistribusi, yang juga mungkin melibatkan agregasi cluster berskala besar. Ukuran grid dapat bervariasi dari kecil. Terbatas pada jaringan workstation komputer dalam sebuah perusahaan, misalnya untuk yang berukuran besar, kolaborasi publik di banyak perusahaan dan jaringan. Gagasan grid terbatas mungkin juga dikenal sebagai intra-node kerjasama sementara gagasan yang lebih besar, lebih luas jaringan mungkin dengan demikian merujuk pada kerja sama antar-node.
Beberapa konsep dasar dari Grid Computing :
  • Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal
  • Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda

SEJARAH
     Istilah komputasi grid berasal dari awal 1990-an sebagai metafora untuk membuat daya komputer sebagai mudah untuk mengakses sebagai jaringan listrik listrik. Jaringan listrik metafora untuk komputasi diakses dengan cepat menjadi kanonik ketika Ian Foster dan Carl Kesselman menerbitkan karya mani mereka, "The Grid: Blueprint untuk infrastruktur komputasi baru" (1999). Kemudian pada tahun 1999 oleh SETI @ home untuk memanfaatkan kekuatan jaringan PC di seluruh dunia, dalam rangka memecahkan masalah penelitian CPU-intensif

KEUNTUNGAN dan KERUGIAN
     Tiga hal yang di bagi dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses. Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.

Secara umum, keuntungan dasar dari penerapan Grid Computing, yaitu:
  •  Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle
  •  Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah apat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas
  • Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi penelitian yang lebih baik
  • Data: Akses terhadap sumber data global, dan Hasil penelitian lebih baik
Namun ada juga kerugian dari grid computing, khusus nya di Indonesia, yaitu :
  • Manajemen institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk merelakan fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas.
  • Masih sedikitnya sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola grid computing.
  • Kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri
     Grid computing menawarkan solusi komputasi yang murah, yaitu dengan memanfaatkan sumber daya yang tersebar dan heterogen serta pengaksesan yang mudah dari mana saja. Globus Toolkit adalah sekumpulan perangkat lunak dan pustaka pembuatan lingkungan komputasi grid yang bersifat open-source. Dengan adanya lingkungan komputasi grid ini diharapkan mempermudah dan mengoptimalkan eksekusi program-program yang menggunakan pustaka paralel.

KONSEP KERJA GRID COMPUTING
     Secara singkat, grid computing berarti menyatukan seluruh sumberdaya TI ke dalam sekumpulan layanan yang bisa digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan komputing perusahaan. Infrastruktur grid computing secara kontinyu menganalisa permintaan terhadap sumberdaya dan mengatur suplai untuk disesuaikan terhadap permintaan tersebut. Dimana data disimpan atau computer mana yang memproses permintaan tidak perlu dipikirkan. Sebagaimana arus listrik; untuk memanfaatkannya, tempat pembangkit atau bagaimana pengabelan jaringan listrik tidak perlu diketahui. Dalam menyelesaikan masalah system monolitik dan sumberdaya yang terfragmentasi, grid computing bertujuan menciptakan keseimbangan antara pengaturan suplai sumberdaya dan kontrol yang fleksibel. 

Sumberdaya TI yang dikelola dalam grid mencakup:
a. Sumberdaya Infrastruktur
Yang meliputi hardware seperti penyimpan, prosesor, memori, dan jaringan; juga software yang didisain untuk mengelola hardware ini, seperti database, manajemen penyimpan, manajemen sistem, server aplikasi dan sistem operasi.
b. Sumberdaya Aplikasi
Adalah perwujudan logika bisnis dan arus proses dalam software aplikasi. Sumberdaya yang dimaksud bisa berupa aplikasi paket atau aplikasi buatan, ditulis dalam bahasa pemrograman, dan merefleksikan tingkat kompleksitas. Sebagai contoh, software yang mengambil pesanan dari seorang pelanggan dan mengirimkan balasan, proses yang mencetak slip gaji, dan logika yang menghubungkan telepon dari pelanggan tertentu kepada pihak tertentu pula.
c. Sumberdaya Informasi
Saat ini, informasi cenderung terfragmentasi dalam perusahaan, sehingga sulit untuk memandang bisnis sebagai satu kesatuan. Sebaliknya, grid computing menganggap informasi adalah sumberdaya, mencakup keseluruhan data pada perusahaan dan metadata yang menjadikan data bisa bermakna. Data bias berbentuk terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur, tersimpan di lokasi manapun, seperti dalam database, sistem file lokal

SHARING RESOURCES
Umum nya, Grid Computing membutuhkan :
  • Setidak nya satu computer, biasanya server yang menangani tugas administrasi untuk sistem
  • Sebuah jaringan computer yang menjalankan jaringan khusus software grid computing
  • Kumpulan software komputer disebut middleware


     Indonesia sudah menggunakan sistem Grid dan diberi nama InGrid (Inherent Grid). Sistem komputasi grid mulai beroperasi pada bulam Maret 2007 dan terus dikembangkan sampai saat ini. InGrid ini menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa instansi pemerintahan seperti Badan Meteorologi dan Geofisika.

Ref :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar